Jumat, 09 Oktober 2015

Killer Series · Episode 1

"Dasar. Lagi-lagi taruhan yang aneh-aneh." aku tersenyum.

"Kali ini aku serius. Aku tidak akan menahan diri ataupun mengalah." jawabnya dengan tatapan tajam.


"Oh, ya? Baiklah, aku juga akan mengerahkan seluruh kemampuanku."

Aah... Sudah satu tahun sejak hari itu. Dan aku belum juga membuat kemajuan. Sepertinya aku kalah jumlah. Orang jenius sialan itu membuat organisasi kriminal internasional dalam setahun. Dan sekarang dia menantangku memecahkan kasus yang dia buat. Sepertinya dia berencana menghambatku. Cih, kali ini dia benar-benar serius.

Pada awal cerita, pasti ada perkenalan. Tapi aku? Setahuku, aku tidak punya nama. Mereka memanggilku...

Codename "Falcon".


Aku hanyalah pria berumur 20-an yang memecahkan kasus untuk bersenang-senang. Tidak, aku bukan detektif. Aku tidak ingin diakui sebagai orang yang bekerja untuk para pemerintah bangsat itu.

Matahari melayang tinggi di atas langit, menyinari awal hari kota Marjana. Seperti biasa, aku hanya berjalan-jalan menyusuri jembatan-jembatan kota. Tanpa memiliki tujuan, aku berkeliling-keliling saja di hari Mingguku ini. Aku berjalan dengan kedua tanganku kumasukkan ke saku, sambil bertanya-tanya, "Bagaimana caraku bisa menang darinya?" 

Tanpa kusadari, aku bertabrakan dengan seorang pria pendek berkacamata. Aku hendak menjauh darinya, tapi ia berkata, "Tunggu.". Aku pun menoleh dan memperhatikannya. Ia memakai topi panama coklat dengan garis hitam dan kacamata berbentuk lingkaran. Ia mengenakan kemeja putih rapi, celana panjang hitam dengan sabuk, dan sepatu kulit berwarna coklat. Ia juga memakai dasi berwarna merah. Sekilas, penampilannya rapi dan formal. Pemuda ini berambut lurus pendek dan mukanya serius. Sepertinya aku tidak mengenalnya.

"Ada urusan apa kamu denganku?" tanyaku.

"Apa kamu..." ia berhenti, "Orang yang dipanggil dengan sebutan Codename "Falcon"?" lanjutnya.

Mataku membelalak. Aku kaget -- bagaimana bisa orang ini mengenaliku hanya dengan melihat wajahku? Aku tidak ingat pernah masuk di surat kabar maupun televisi. Aku juga tidak pernah terlibat kasus yang memuat wajahku. Aku pun mengernyit sesaat, dan lalu bertanya, "Bagaimana kau bisa tahu?"

Pemuda itu mengeluarkan secarik kertas dari tasnya. Di dalam kertas itu terdapat sebuah artikel tentang pembakaran panti asuhan.

"Apa kaitannya denganku?" aku tidak bisa mengingat. Aku pernah kehilangan ingatanku sekali, dan tak pernah bisa mengingatnya kembali. Mungkin pria ini bisa membantuku.

Ia mengeluarkan secarik kertas lagi, kali ini dengan gambar bocah berambut putih yang tengah menangis dengan background kebakaran.

"Masih tidak ingat?" pemuda itu tampak heran.

"Maaf, aku tidak pernah tahu masa laluku seperti apa." aku menggeleng pelan.

Pemuda itu menghela nafas. "Kemarilah. Ikut aku." katanya.

Ia mengajakku melewati kerumunan pejalan kaki dan lalu sebuah gang kecil yang sangat sepi. Aku dapat melihat jalan buntu. Setelah kami mencapai ujung gang, ia sekali lagi membuka tasnya dan menyerahkan berkas - sepertinya sebuah kasus - kepadaku.

"Ini. Selesaikan kasus ini. Kirim dugaanmu ke sini." ia lalu menyodorkan kartu namanya.

Pemuda itu pergi keluar dari gang dan aku mengejarnya. Ia menghilang setelah ia membelok, lalu aku menyadari telah menginjak sebuah tutup lubang got. "Hmph." aku tersenyum. "Trik murahan." aku pun menghentakkan kakiku ke tutup lubang got itu. "Kamu seharusnya tidak menyia-nyiakan kemejamu itu. Dan kamu seharusnya tahu percuma kamu mencoba menipuku, karena aku pasti tahu trikmu." aku mencoba berbicara kepadanya. Aku tidak peduli apa ia mendengarnya atau tidak.

Aku pun pulang ke apartemenku dan naik lift ke lantai tiga. Aku mencari angka 38 dan memasukkan PIN. Pintu pun terbuka dan aku segera masuk untuk meneliti berkas itu. Kunyalakan keempat monitorku dan kupisahkan tiap halaman berkas. Tiba-tiba aku melihat angka "1988" pada salah satu halaman berkas, dan menyadari bahwa itu adalah sebuah kasus lama yang telah terselesaikan.

"Kau bercanda?" aku tersenyum dengan sedikit kesal. Aku mematikan ketiga monitorku dan membiarkan salah satunya menyala.


·TO BE CONTINUED·
=Jerry S. Blade=

Rabu, 30 September 2015

Killer Series · Prolog

Negara ini, Galadria, adalah negara di mana lampu neon berkelap-kelip di malam hari dan tempat para pendayung menyewakan gondola mereka. Di situlah tempat aku dilahirkan dan dibesarkan. Yah, itu kata mereka. Aku tidak tahu kebenarannya. Aku tidak tahu masa laluku masa lalu yang seperti apa.

Malam itu, aku berjalan di salah satu jalan sunyi Galadria -- di kota Marjana, lebih tepatnya. Di kota ini, bangunan-bangunan yang tidak terlalu tinggi berdiri di atas tanah dengan bangga -- mereka tetap memiliki keindahan seni arsitektur yang mengesankan. Jembatan-jembatan yang menghubungkan jalan dengan jalan menghiasi kota yang penuh air ini. Gondola-gondola yang penuh warna selalu lewat dan mengelilingi kota. Lampu-lampu neon dari toko-toko berkelap-kelip mengusir gelapnya malam, sedangkan lampu jalanan menggantung di atas tiang-tiang dengan pahatan sailfish di dasarnya. 

Meski hari sudah malam, para pendayung masih semangat mengantarkan turis-turis keliling kota. Bulan purnama mengambang tinggi di angkasa, dan bintang-bintang gemerlapan menghiasi langit malam. Kendaraan-kendaraan berlalu lalang di jalanan, dan para pejalan kaki sibuk menyeberang. Namun, entah seramai apapun kota ini, suasananya akan selalu sepi. Itu karena ada seorang penguasa yang ditakuti oleh semua orang. Mereka menyebutnya sang "Imperator", bahasa latin dari "penguasa". Siapapun yang mengganggu kesibukan sang Imperator akan dihukum dengan hukuman yang diberikan oleh sang Ultor, penghukum, dengan sewenang-wenang.

Aku tidak bisa bilang aku bersyukur dilahirkan di sini. Tempat ini terlihat sangat teratur dan tertib pada awalnya, tapi...

Tapi, ini karena kelakuan para pejabat yang korupsi dan sewenang-wenang.

·TO BE CONTINUED·
=Jerry S. Blade=

Senin, 21 September 2015

Detective holmes from sherhom |perkenalan|

|^episode 1^|

Pveart adalah seorang detective yang sangat cerdas . Tapi setelah ia memasuki unur 37 tahun ia pensiun . Ia mempunyai 2 orang anak. Istri pveart adalah aktris sekaligus penyanyi terkenal yang bernama pcarlestia tetapi dia sudah meninggal karna kecelakaan. Anak pertamanya bernama pvled ia adalah anak remaja yang sangat cantik dan mempunyai suara yang sangat bagus. Anak keduanya bernama pvosia ia mirip seperti ayahnya yang gila misteri.... pvosia sering dijuluki detective holmes from sherhom. Pvosia tinggal sendiri di inggris tepatnya di sherhom no 125a karna ayahnya (pveart) sekarang menjadi novelis di amerika dan kakaknya (pveld) menjadi penyanyi di perancis. Pvosia bersekolah di FBIACIA. Pvosia juga memiliki teman masa kecil yang bernama Rlistia. Pvosia juga memiliki teman akrab nya selama di sekolah yaitu Cverol


Character muncul :
-pveart (45) ayah pvosia ^ novelis 
-pcarlestia (40) ibu pvosia ^ aktris dan penyanyi
-pveld (21) kakak pvosia ^ penyanyi
-pvosia *character utama* (16) detective
-Rlistia (16) teman masa kecil pvosia
-Cverol (16) teman akrab pvosia

Minggu, 13 September 2015

Detective Conan Info

Hallooo Conanian..

haii.. saya mau cerita nih..
tentang episode-episode Detective Conan yang paling saya suka...

1. Episode 345 (Episode Spesial)
        Di episode kali ini conan mengetahui kalau Vermouth telah menyamar sebagai Dr. Araide..


Waktu itu Conan dan FBI bekerja sama mengepung si Vermouth tapi... Vermouth berhasil kabur sambil menculik Conan hehehehe...... Shuichi Akai juga ada di Episode Kali ini .......



2. Episode 616 - 621
       Di episode ini conan pergi ke london bersama detective yang tukang tidur dan anaknya yang selalu menunggu kedatangan Shinichi :3 Siapa lagi kalo bukan Kogoro dan Ran Mouri hehehe... :)) karna Conan gk bisa pergi dengan tubuhnya yg kecil.. dia meminum obat buatan haibara -.- dan pergi dengan tubuh shinichi bersama Prof Agasa -.- karna obatnya waktunya 24 jam dia harus nunggu di bandara sampai tubuhnya mengecil lagi hahaha.... *kasian ya* terus pas sampai disana dia bertemu seorang pemain tenis :))) disana dia mendapatkan kasus yang lumayan rumit dan berhubungan dengan pemain tenis itu...
Shinichi juga menyatakan cintanya ke Ran *cieeee* 



MOVIE 12

selain itu aku juga suka movie Detective conan yang judulnya Full Score of Fear.. :)))) aku suka banget Movie ini... Apalagi waktu tau kalo Shinichi dan Ran pernah berantem dan baikan karna denger seseorang nyanyi Amazing Grace :3
dan di movie ini bakal dikasih tau kalau conan punya nada sempurna :3 meskipun gk bisa nyanyi sih..



MOVIE 6

Ada lagi nih Movie yang menurut aku keren banget ... Judulnya The Phantom of Baker Street... Movie 6 ini menceritakan tentang anak kecil yang pinterrr banget.. dia buat progam untuk mereset seluruh jepang -.- *serem ya* kalo gak salah nama Progam nya Bahtera Nuh
tapi anak itu bunuh diri setelah membuat progam itu -.- lalu dua tahun kemudian progam itu dipamerkan di sebuah acara kalo gk salah jadi kaya game gitu :)) rada rada lupa... waktu itu juga terjadi suatu pembunuhan dan shinichi berusaha menyelesaikan kasus tersebut dengan cara mencoba game bahtera nuh tersebut -.- tapi malah ada kejanggalan dalam game itu -> kalau gk salah nanti semuanya yg main harus bertahan di game tersebut kalau sampai kalah dan gk ada 1 orang pun tersisa semuanya akan mati dikehidupan nyata -.- nah itu serem.. dan sebelum permainan mereka harus memilih game apa yang mereka mainkan ... kalau gak salah conan nanti ngelawan jack the ripper -,- (nama gamenya coccon)
*rada rada lupa nih*



Sorry ya kalo aneh.. soalnya nulisnya sambil nginget nginget :3